Sunday, September 30, 2018

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Pembagian Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia -  Di seluruh bagian bumi ini tersebar berbagai jenis flora dan fauna. Keberagaman jenis flora dan fauna ini tersebar diseluruh wilayah didunia secara tidak merata. Namun persebaran flora dan fauna tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait. Faktor umum dalam penyebaran flora dan fauna tersebut meliputi faktor kondisi tempat flora dan fauna ini tumbuh dan kondisi lingkungan sekitar tempat persebaran flora dan fauna tersebut. Faktor ini tergolong kedalam faktor fisik dalam pembagian flora dan fauna. Jaman dahulu sebagian bumi hanya diselimuti oleh es dan batas permukaan laut masih dalam keadaan rendah yaitu pada jaman es, jaman glasial maupun jaman pleistosen. Hal tersebut membuat beberapa fauna dapat dengan mudah bermigrasi dari satu tempat ketempat lain karena daratan bumi masih bergabung satu sama lain.

Setelah jaman silih berganti terjadilah perubahan iklim yang ekstrim membuat sebagian es yang terdapat dalam belahan bumi mencair. Pengaruh iklim tersebut menyebabkan permukaan laut semakin tinggi dan meningkat sampai 200 meter. Perubahan tersebut juga mengkibatkan daratan bumi menjadi terpisah satu sama lain kemudian membuat sebagian bumi ditutupi oleh air. Persebaran flora dan fauna tersebut menjadi terganggu dibeberapa wilayah dunia termasuk negara Indonesia. Proses persebaran flora memang dipengaruhi oleh sejarah perkembangan bumi namun tidak hanya itu saja melainkan juga disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti perubahan iklim yang terjadi diseluruh wilayah didunia. Berdasarkan penjelasan diatas, saya akan membagikan pembagian flora dan fauna serta persebaran flora dan fauna di Indonesia.


Disetiap wilayah dunia memiliki iklim yang berbeda beda. Hal tersebutlah yang dapat membedakan dalam menyebarkan jenis flora dan fauna. Persebaran flora dan fauna tertinggi terdapat dinegara Indonesia. Keberagaman flora dan fauna diIndonesia ditunjang dengan iklimnya yang tropis. Pembagian flora dan fauna di Indonesia yang tinggi juga disesbabkan oleh perkembangan sejarah pada zaman pleistosen.

Pada zaman pleistosen negara Indonesia masih bergabung dengan beberapa benua seperti Asia maupun Australia sehingga menjadi sebuah daratan persebaran flora dan fauna. Persebaran flora dan persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga kategori, meliputi bagian tengah atau peralihan, bagian barat atau Asiatis, dan bagian timur atau Australis. Ketiga kategori tersebut memiliki pegertian yang berbeda beda. Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, ada baiknya kita mengetahui dulu tentang pembagiannya menurut garis Wallace dan Weber yaitu:

A. Garis Wallace dan Weber

                                                    Peta garis Wallace dan Weber
Perbedaan jenis fauna di Indonesia dipengaruhi oleh 2 garis hipotetis yaitu Garis Wallace dan Weber. Keduanya adalah ilmuwan yang meneliti perbedaan jenis fauna di Nusantara berdasarkan hasil temuan mereka. Kita simak terlebih dahulu profil kedua ilmuwan tersebut:
1. Garis Wallace
Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace seorang peneliti di bidang biologi, antropologi, zoologi, dan penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19, Wallace mengunjungi Hindia Timur dan menyadari perbedaan mencolok antara fauna di Pulau Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya 24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok memiliki ciri-ciri yang berbeda. Selanjutnya Wallace membagi fauna Nusantara menjadi dua bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan hewan di Benua Asia dan fauna di bagian tengah. Garis Wallace membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi terus menuju ke selatan dan melewati antara Bali dan Lombok.
2. Garis Weber
Garis Weber adalah garis hipotesis yang membagi penyebaran fauna Indonesia menjadi dua bagian, tengah dan timur. Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman-Belanda bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di bagian selatan Indonesia. Fauna di bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna yang berasal dari benua Australia.
Selanjutnya timbul pertanyaan, bagaimana dengan fauna yang berada tepat di bagian tengah Indonesia? Tentunya bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan Weber. Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan endemik Indonesia atau disebut juga fauna tipe peralihan. Yang artinya Anda tidak bisa menemui hewan-hewan tersebut di habitatnya selain di negara kita, Indonesia.
A. Persebaran Flora di Indonesia
Mungkin diantara kita masih belum mendapatkan gambaran -seperti apa sih persebaran flora di Indonesia?-. Nah, seorang ahli biologi asal Belanda –Van Steenis– menuturkan bahwa di wilayah Indonesia tersebar berbagai jenis flora diantaranya terdapat ± 4.000 jenis pepohonan, 1.500 jenis pakis dan 5.000 jenis bunga anggrek, ia juga membagi macam-macam tumbuh-tumbuhan kedalam bentuk tumbuhan ber-bunga sebanyak ± 25.000 macam serta tumbuhan yang tidak berbunga sebanyak ± 1.750 macam. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan jenis flora.

Berbicara mengenai flora dan fauna di Indonesia, ada yang istimewa. Jika Indonesia terkenal akan keanekaragaman budaya dan sukunya, maka hal itu tidak hanya terjadi pada manusia saja, namun juga berlaku pada flora serta fauna. Flora dan fauna di Indonesia (baca: iklim di indonesia) mempunyai keanekaragaman sesuai dengan asal daerahnya masing- masing. Meski asal negara adalah Indonesia, namun bukan untuk asal daerahnya. Hal ini karena Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa wilayah. Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan mengenai keanekaragaman flora atau tumbuh- tumbuhan atau tanaman yang ada di Indoenesia jika dilihat dari kacamata asal daerahnya, beserta jenis dan juga ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut.

Pembagian Daerah di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang panjang dari Sabang hingga Merauke.  Indonesia ini panjang sekali dan memiliki ribuan pulau baik yag besar maupun kecil (baca: pulau terbesar di dunia). Dengan daerah yang sepanjang ini maka berdasar pada letak garis bujur nya, antara Indonesia sebelah timur dengan Indonesia sebelah barat mempunyai selisih waktu yang berbeda- beda. Hal ini menjadikan dasar adanya pembagian wilayah di negara Indonesia. Seperti berpedoman pada zona waktu, perihal persebaran flora dan fauna pun Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Penjelasan dari masing- masing wilayah ini adalah sebagai berikut:
1. Indonesia Bagian Timur
Wilayah Indonesia yag pertama adalah Indonesia Timur. wilayah ini terdiri atas pulau Papua dan juga Maluku. Wilayah Indonesia timur menjadi wilayah yang sempit daripada wilayah lainnya.

2. Indonesia Bagian Tengah
Indonesia bagian tengah merupakan wilayah Indonesia yang diapit oleh wilayah Indonesia bagian barat dan juga Indonesia bagian Timur. wilayah Indonesia bagian tengah bisa dikatakan sebagai wilayah yang paling sempit diantara ketiganya. Beberapa wilayah yang termasuk dalam wilayah Indonesia tengah antara lain Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan juga wilayah Maluku.

3. Indonesia Bagian Barat
Indonesia timur merupakan bagian dari negara Indonesia yang letaknya ada di sebelah barat, meliputi wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan dan juga Bali. Wilayah Indonesia bagian barat ini menjadi wilayah yang besar.

Persebaran Flora Di Indonesia
Flora di Indonesia mempunyai beraneka ragam berdasarkan tempat atau wilayahnya. Kita telah mengetahui bahwa kaitannya dalam persebaran flora dan fauna, Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat. Masing- masing wilayah ini mempunyai ciri- ciri (ciri khas) dan juga jenis flora yang berbeda- beda. Informasi mengenai flora di masing- masing wilayah tersebut akan kita bahas sebagai berikut.

1. Flora di Indonesia bagian Barat
Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia, sehingga disebut dengan Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat ini dipengaruhi atau mirup dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai flora yang berada di wilayah Indoensia bagian barat, kita akan melihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut. Beberapa ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
  • Mempunyai jenis- jenis kayu yang berharga
Kita mengetahui bahwa di dunia ini ada tumbuhan yang mempunyai kayu sangat berharga. Kayu- kayu dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan manusia, mulai dari memasak atau sebagai bahan penyedap masakan hingga sebagai obat. Nah, flora tipe Asiatis ini merupakan flora yang mempunyai banyak jenis kayu- kayuan yang sifatnya penting. Namun flora tipe Asiatis ini mempunyai kayu yang ukurannya besar dan biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan dan semacamnya. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan termasuk dalam flora tipe Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Mahoni, Pohon Kruing dan lain sebagainya.
  • Selalu hijau sepanjang tahun
Selain mempunyai berbagai jenis pohon dengan sifat kayu yang penting, flora tipe Asiatis juga memiliki ciri yakni selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Di atas sudah disebutkan bahwa salah satu flora di wilayah Asia atau tipe Asiatis ini mempunyai hutan hujan tropis yang lebat. Dan hutan hujan tropis selalu terlihat hijau sepanjang tahun meskipun berada di musim kemarau. Dengan demikian, flora Asiatis atau yang berada di Indonesia Timur ini tampak berwarna hijau sepanjang tahun, meskipun sedang berada di tengah- tengah musim kemarau.
  • Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen
Masih berkaitan dengan jenis hutan hujan tropis yang menjadi icon flora Indonesi bagian timur. bahwa hutan hujan tropis merupakan jenis hutan hujan bersarkan iklimnya yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang berada di dalam satu kawasan hutan. tanaman- tanaman inipun hidup saling berdampingan antara satu dengan lainnya. Beberapa jenis tanaman yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat antara lain: Pohon Cempaka, Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Kruing, Pohon Karet, Pohon Mahoni, Pohon Kamper, pohon Beringin, Pakis, dan lain sebagainya.
  • Terdapat spesies flora endemik
Di wilayah Indonesia bagian barat juga hidup sebuah spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di wilayah indonesia bagian barat saja.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Asiatis yang hidup atau terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Tipe- tipe yang telah disbeutkan di atas telah mewakili juga tipe flora di wilayah benua Asia pada umumnya. Beberapa contoh dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
1.Rafflessia Arnoldi
Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan  parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk tapi, Kapbupaten Bengkulu Selatan. Karena penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia.


2.Anggrek
Bunga Anggrek mempunyai nama latin Orchidaceace. Bunga ini merupakan jenis bunga dengan spesies yang paling banyak di Indonesia. Habitat bunga Anggrek banyak tersebar di daerah tropis, namun bunga Anggrek ini juga terdapat di daerah Sirkumpolar sampai ke wilayah tropika basah.


3.Bunga Bangkai
Bunga Bangkai juga disebut dengan Suweg, dalam bahasa latin disebut dengan Amorphophallus titanum Becc. Bunga bangkai ini merupakan jenis tumbuhan dari jenis talas- talasan endemik dari Sumatra yang juga disebut dengan bunga  majemuk terbesar. Bunga bangkai ini dinamakan demikian karena bunga ini mengeluarkan bau yang busuk. Padahal aroma busuk tersebut berfungsi mengundang serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.



4.Daun Sang
Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnta adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latin Johannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai enam meter.lebar daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja.

5.Kantung Semar
Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung Semar, pasti kita sudah sering mendengar tentangnya bukan? kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersbeut pasti akan mati di dalam kantong tersebut.
2. Flora di Indonesia bagian Tengah
Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Perilohan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya.
Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timr dan juga wilayah Indonesia barat. Adapun ciri- ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut:
  • Memiliki ukuran daun yang kecil
Salah satu ciri yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah, atau kita sebut sebagai flora tipe peralihan adalah memiliki ukuran daun yang relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk berukuran kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis.
  • Tumbuhannya memiliki ukuran kecil
Selain mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan ini adalah ukuran batang atau ukuran pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama dengan tipe Asiatis.
  • Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
Daun yang dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak hanya ukurannya yang kecil saja, namun juga mempunyai ukuran pendek.
  • Tumbuh di Indonesia
Dan saah satu yang pasti dari ciri- ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia. Flora dan fauna tipe peralihan ini mempunyai tipe- tipe tertentu yang terkadang sama dengan yang lainnya. Ya, karena pada dasarnya wilayah peralihan sendiri merupakan wilayah Indonesia bagian tengah.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora yang tumbuh di Indonesia bagian barat. Flora di Indonesia bagian barat ini berbeda dan mempunyai ke khas an tersendiri. Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Longuesi atau Ficus Minahasae
  • Gofasa, gupasa atai Vitex cofassus
  • Eboni atau Diospyros Celebica
  • Anggrek serat atau Dendrobium utile
  • Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia Ovalis
  • Lontar atau Borasscus flabellifer
  • Ajan kelicung atau Diospyros macrophylla
  • Cendana atau Santalum album
  • Cengkeh atau Cyxygium aromaticum
  • Ampupu atau Eucalyptusurophylla.
Itulah beberapa jenis dari flora Indonesia bagian tengah atau tipe peralihan. Flora- flora yang telah disebutkan di atas biasanya dapat kita temukan di hutan- hutan sekitaran Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Tomor, dan juga Maluku.
3. Flora di Indonesia bagian Timur
Setelah penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, sekarang tiba giliran flora bagian Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia. Flora di wilayan ini juga mempunyai ciri- ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul
Ciri- ciri flora tipe Australis yang pertama adalah terletak di sekitar Paparan Sahul. Paparan Sahul ini merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur.
  • Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku
Flora tipe Australis, karena merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya.
  • Memiliki daun paralel
Ciri- ciri dari flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel adalah daun yang memiliki banyak pembuluh darah. Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. maksudnya again wilayah Maluku saja. flora au besar. tumbuh-se
  • Memiliki daun yang panjang
Selain memiliki daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora tipe ini lebih panjang dari pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya.
Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Australis. Flora tipe Australis memiliki karakteristik yang sangat berbeda apabila dibandingkan dengan flora tipe Australis dan juga tipe peralihan. Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai berikut:
  • Matoa
Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.
  • Cendana
Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan sebagai rempah- rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan juga campuran  parfum.kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang penting dan mempunyai fungsi banyak, maka sekarang ini populasi pohon Cendana tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera.
  • Kayu Eboni
Kayu Eboni juga merupakan kayu yang banyak mepunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni- ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk joring memanjang dengan ujungnya yang meruncing. Permukaan daun ini mengkilap seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu- abuan.
  • Siwalan
Siwalan merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat.
B. Persebaran Fauna di Indonesia
1. Fauna di Bagian Barat Indonesia
Fauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang terletak di Benua Asia. Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang hanya dapat ditemui di Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan Kalimantan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe Asiatis di Indonesia:
a. Habitat : Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
b. Ciri – ciri :
  • Hewannya tidak memilki kantung.
  • Bisa ditemui banyak jenis kera.
  • Mamalia memiliki tubuh yang cukup besar.
  • Dapat ditemukan berbagai jenis reptil.
  • Jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan kecil namun bersuara merdu.
  • Memiliki banyak jenis ikan tawar.
c. Contoh fauna :

  • Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan Kalimantan.
  • Badak bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula badak memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam liar.
  • Gajah, terdapat di Sumatra.
  • Harimau loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970 International Union of Conservation for Nature (IUCN) menyatakan bahwa harimau loreng Jawa sudah dinyatakan punah. Hingga saat ini terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan punah yaitu harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau Kaspia. Namun masih banyak kalangan yang menyangsikan kepunahan harimau Jawa. Beberapa masyarakat menyatakan pernah melihat harimau Jawa berkeliaran di hutan liar. Tapi detik ini kesaksian tersebut belum terbukti secara ilmiah.
  • Macan tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Madura.
  • Jalak Bali, burung khas dari Pulau Bali.
  • Trenggiling, dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
  • Tapir, dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah hewan pemakan tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam dan putih.
  • Kijang, dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, Bali.
  • Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
  • Orang utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan adalah primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka dibabat habis oleh manusia sehingga mereka semakin terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya. Salah satunya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang utan.
  • Kera, banyak ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.
  • Keraras, yang dapat ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung. Keraras adalah sejenis musang berwarna loreng hitam dan kuning yang terancam punah. Saat ini diperkirakan hanya tersisa di Indonesia, Nepal, India, Pakistan, dan Thailand.
2.Fauna di Bagian Tengah Indonesia
Fauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias hewan asli Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace di bagian barat dan garis Weber di bagian timur. Berikut penjelasan lengkapnya:
a. Habitat : Tersebar di pulau – pulau di bagian tengah Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara
b. Ciri – ciri :
  • Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan Australis.
  • Bersifat endemis, hanya terdapat di satu wilayah saja.
  • Karena bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan sangat langka.
c. Contoh fauna :


  • Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin menyempit.
  • Anoa, dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun dengan ukuran badan yang lebih kecil.
  • Babi rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi rusa memiliki taring yang mengarah ke atas dan melengkung ke arah mata.
  • Burung maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan Maluku. Burung maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam liar.
  • Tarsius, dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius adalah primata berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak besar.
  • Monyet hitam sulawesi, yang hanya ada di Pulau Sulawesi.
  • Kura – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.
  • Burung kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.
  • Kuskus beruang, hanya terdapat di Sulawesi.
3.Fauna di Bagian Timur Indonesia
Fauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah timur Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut:
a. Habitat : Kepulauan Maluku dan Papua
b. Ciri – ciri :
  • Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.
  • Terdapat banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak beragam.
  • Tidak ditemukan kera di hutannya.
  • Memiliki banyak binatang berkantong.
  • Memiliki jenis ikan air tawar yang terbatas.
  • Banyak terdapat hewan yang bertanduk.
c. Contoh fauna :

  • Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang memiliki julukan burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit ditemukan di alam liar.
  • Burung kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya memiliki satu gelambir yang bergelantungan di bawahnya.
  • Kangguru pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan kangguru yang merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas pohon.
  • Mandar gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa menemukannya di alam liar pulau ini.
  • Burung kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata (TNAL) di Pulau Halmahera.
  • Burung Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Utara.
  • Burung Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan hidup secara berkelompok atau berpasangan.






Tuesday, August 21, 2018

Video Dinamika Laut


Video di atas memberikan penjelasan mengenai dinamika laut yang terdiri dari zona laut berdasarkan kedalaman, zona laut berdasarkan wilayah kekuasaan Indonesia, pasang surut, dan peta arus laut dunia. Semoga video ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran kalian.

Monday, August 20, 2018

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

A. LATAR BELAKANG
       Seperti yang kita ketahui. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim adalah sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.

       Pemberian kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi dibantu dengan menteri kelautan NKRI yaitu Susi Pudjiastuti guna mewujudkan Indonesia sebagai proros maritim dunia.


B. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia?
- Apa saja sumber potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia?
- Bagaimana potensi ekonomi wilayah perairan Indonesia?
- Bagaimana kondisi wilayah perairan Indonesia(letak,luas, dan batas wilayah)?


C. PEMBAHASAN
A. Lokasi
- Astronomis
Letak astronomis Indonesia adalah letak negara Indonesia secara astronomis. Letak astronomis sendiri terkadang juga disebut letak matematis karena menggunakan koordinat garis lintang dan bujur untuk mengetahui posisi suatu wilayah. 
                                                               Letak Astronomis Indonesia
http://geo-learning.com/letak-geografis-indonesia/
Berdasarkan globe, Anda dapat melihat bahwa letak astronomis Indonesia berada pada koordinat 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, dan juga antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan. Atau yang bisa dipersingkat dengan  6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT.
 Karena hal tersebut, maka terdapat 5 pengaruh yaitu:
1.Tempratur Indonesia yang tinggi.
Temperatur atau suhu udara adalah panas dan dinginnya udara di wilayah itu. Suhu udara dapat diukur menggunakan termometer. Indonesia memiliki temperatur rata-rata yang tergolong tinggi, yakni 28°C. 
 Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul 15.00. Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain. Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di Jakarta
2.Curah Hujan yang Tinggi.
Curah hujan adalah jumlah volume air hujan yang jatuh di suatu tempat di saat tertentu. Curah hujan di negara Indonesia biasanya termasuk dalam kategori yang tinggi.
Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau. Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.

3.Terjadinya Hujan Zenithal atau Equator.
Suhu udara yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan sebutan hujan equator. Hujan zenithal atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya temperatur yang tinggi. Hujan jenis ini biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS.
Oleh sebab itu, terkadang disebut sebagai hujan naik tropis. Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik secara vertikal karena adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi atau turunnya hujan. Hal itu yang membuat hujan zenit terkadang juga disebut sebagai hujan equator.

4.Pelapukan Batu tergolong Cepat.
Proses pelapukan bebatuan di Indonesia termasuk dalam kategori yang sangat cepat.

5.Melimpahnya Keanekaramagaman Hayati.
Keanekaragaman hayati yang begitu melimpah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.

Geografis

Secara geografis, Indonesia diapit dua samudera dan juga dua benua. Secara detil, pada bagian barat laut Indonesia berbatasan dengan Benua Asia. Sedangkan pada bagian Tenggara, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia. Pada arah barat, wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia dan sebelah timur laut berbatasan dengan Samudera Pasifik. Batas-batas geografis ini memberi sejumlah pengaruh bagi Indonesia sebagai sebuah Negara dengan kebudayaan yang beragam.

 Letak Geografis Indonesia
https://balubu.com/pengaruh-letak-geografi-indonesia/

Pengaruh letak geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut: 
  1. Secara fisik, dengan letak geografis tersebut Indonesia kemudian dilalui oleh angin monsoon atau muson. Angin ini berganti arah sebanyak dua kali di dalam satu tahun. Kehadiran angin muson ini membuat Indonesia hanya memiliki dua musim yakni penghujan dan kemarau.
  2. Indonesia yang diapit dua benua dan juga dua samudera, membuat wilayah Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh persimpangan lalu lintas internasional baik itu di udara dan juga di laut. Dengan kenyataan tersebut, Indonesia kemudian menjadi Negara yang potensi perekonomiannya baik sebab Negara industri dan Negara berkembang menjadikan Indonesia sebagai titik industri mereka.
  3. Pengaruh letak geografis Indonesia lainnya menyentuh soal budaya. Kekayaan kultur di Indonesia tidak lepas dari kebudayaan Negara yang terletak di sekitarnya. Derasanya kebudayaan ini lambat laun memasuki proses asimilasi dan sebagai hasilnya Indonesia memiliki kebudayaan lain yang beragam dan khas.

Geologis
Letak Geologis Indonesia adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan berdasarkan susunan bebatuan yang ada dipermukaan bumi Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Indonesia adalah negera dengan jumlah gunung api terbanyak didunia dan sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih aktif. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Tanah subuh karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa terjadi karena letusan gunung berapi.
 Letak Geologis Indonesia
http://referensianaa.blogspot.com/2016/02/letak-geologis-indonesia.html


Secara geologis Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama yang ada didunia yakni Lempeng Autralia, Eurasia, dan Pasifik. Hal ini juga yang menyebabkan kenapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi bisa terjadi karena tumbukan antar lempeng, oleh karena Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia, maka kemungkinan terjadi gempa bumi di Indonesia sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain didunia. Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa, kecuali wilayah Kalimantan.

Menurut ilmu geologi Indonesia juga terletak diantara dua dangkalan besar, yaitu Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Dangkalan itu sendiri adalah wilayah laut dangkal yang menghubungkan wilayah daratan yang sangat besar (bisa negara, kawasan, ataupun benua). Dangkalan sunda berada didaerah Indonesia bagian barat yang berhubungan langsung dengan Benua Asia. Dangkalan ini mencakup wilayah Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Madura, Bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Dangkalan Sahul berada di Indonesia bagian timur yang berhubungan langsung dengan Benua Australia. Dangkalan Sahul mencakupi wilayah yang sangat luas, membentang dari bagian utara Papua hingga bagian utara Benua Australia

Keberadaan Dangkalan Sahul dan Dangkalan Sunda ini memiliki arti penting untuk keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi kesamaan flora-fauna di Benua Asia dan Benua Australia. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, flora-dan faunanya memiliki kesamaan dengan flora-fauna di Benua Asia, sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian timur, flora-faunanya memiliki kesamaan dengan flora-fauna di Benua Australia. Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian tengah, flora-faunanya sebagian besar merupakan khas Indonesia yang tidak memiliki kesamaan dengan flora fauna di Benua Asia maupun Benua Autralia.
B. Batas Wilayah Darat dan Perairan Indonesia
Setiap negara di dunia harus memiliki batas wilayah negara supaya menandai bahwa wilayah ini lah yang masuk negaranya dan wilayah ini bukan atau udah masuk negara lain. Bentuk dari perbatasan suatu wilayah juga beragam, entah dipasang gapura besar, tugu, berupa sungai, laut, pagar dan sebagainya. Dimana batas lautnya berhubungan dengan 10 negara dan batas daratnya hanya berhubungan dengan 3 negara saja.
http://www.batasnegeri.com/wilayah-indonesia-yang-berbatasan-dengan-negara-lain/

Batas wilayah di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Batas wilayah Indonesia bagian utara
Indonesia bagian utara adalah pulau Kalimantan, maka berbatasan langsung dengan Malaysia (Malaysia bagian timur) dan berarti Malaysia ini berbatasan dengan batas wilayah darat Indonesia
Sedangkan batas lautnya mencakup lima negara yaitu : Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.


2. Batas wilayah Indonesia bagian timur
Di bagian timur Indonesia, ada pulau Papua. Di wilayah timur ini, Papua berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudra Pasifik.
Biar Indonesia dan Papua Nugini tidak bingung mana batas negaranya, maka kedua negara ini menyepakati hubungan bilateral tentang batas-batas wilayah darat maupun laut.
Dari kesepakatan tersebut, maka disepakati kalau batas wilayah Indonesia di sebelah Timur yakni Provinsi Papua yang berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat  : Provinsi Barat (Fly), Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

3. Batas wilayah Indonesia bagian selatan
Di sebelah selatan Indonesia. Untuk batas darat Indonesia, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste. Untuk batas lautnya, ada Perairan Australia dan Samudera Hinda.
Sebelum tahun 1999, Timor Leste sempat menjadi wilayah Indonesia yang disebut Provinsi Timor Timur. Namun akhirnya pada tahun 1999 ia memisahkan diri dari Indonesia untuk menjadi negara sendiri.
4. Batas wilayah Indonesia bagian barat
Yang terakhir untuk batas wilayah Indonesia bagian barat, Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan Negara India.
Di batas ini tidak berbatasan langsung dengan daratan, karena Secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tapi keduanya memiliki batas wilayah pulau dimana ada titik tertentu di sekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman.

C.Luas Wilayah Indonesia berdasarkan BIG pada 8 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:





D. Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia
Keadaan geologi yang terletak di antara tiga lempeng juga membentuk topografi dasar laut yang membuat perairan di Indonesia menjadi sangat bervariasi. Secara biofisik, wilayah laut dapat dibagi berdasarkan daerah permukaan (pelagik) maupun dasar laut (bentik). Selain itu, dapat dibagi secara horizontal maupun vertikal.

Zona pelagik horizontal:
- Zona neritik: perairan di atas paparan benua
-Zona oseanik: perairan terbuka seperti samudera

http://biologi-sma-rahul.blogspot.com/2012/05/ekosistem-air-laut-ekosistem-bahari.html

Zona pelagik vertikal:
-Zona fotik: perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari = 100-500 meter
-Zona afotik (meso pelagik, bati pelagik, abisal pelagik, hadal pelagik): tidak tertembus cahaya matahari.



Berdasarkan daya tembus cahaya matahari terhadap air laut, secara vertikal daerah pelagik dibedakan atas:

a. Zona Fotik (eufotik atau epipelagik) → perairan pelagik yang mendapatkan cahaya matahari. Memiliki kedalaman 100-500 m.

b. Zona Afotik → perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari sehingga gelap. Zona afotik dibedakan lagi atas:
1) Zona meso pelagik → bagian paling atas dari zona afotik yang berkedalaman antara 700-1.000 m. Zona ini memiliki suhu 10 derajat celcius.
2) Zona bati pelagik → zona afotik yang berkedalaman 1.000-4.000 m, dengan memiliki suhu 10-4 derajat celcius.

3) Zona hadal pelagik → zona yang berkedalaman lebih dari 6.000-10.000 m, termasuk perairan terbuka dengan palung laut yang sangat dalam.

Berdasarkan topografi dasar laut, perairan Indonesia terdiri atas perairan laut dangkal (paparan) dan perairan laut dalam (jeluk). Paparan yang terdapat di Indonesia yaitu Paparan Sunda dan Paparan Arafura-Sahul, sedangkan perairan laut dalam antara lain Laut Banda adalah Laut Sulawesi.

Selain itu, terdapat bentukan dasar laut di perairan Indonesia, sebagai berikut.
a. Basin ialah depresi atau cekungan yang luas di dasar laut yang berbentuk bulat atau lonjong.
b. Palung ialah depresi atau cekungan laut dalam yang memanjang di dasar laut. Terdapat 2 jenis, yaitu trench dan trough.
c. Rise ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk kerucut.
d. Ridge ialah bentukan punggungan di dasar laut yang berbentuk agak datar.
e. Seamount yaitu gunung api bawah laut.

E. Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia
        Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng. Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya:
a. Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutan dari pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
b. Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano .
c. Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, sepert Pegunungan Jayawijaya, Maros, Pegunungsn Sewu, dan Padalarang.
d. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya gempa bumi.
e. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif.

    Selain topografi berbukit dan pegunungan, di Indonesia terdapat banyak topografi landai sampai datar. Topografi ini terletak di sebelah timur Pulau Sumatra, Pantai Utara Jawa, dan bagian barat, selata, dan timur Pulau Kalimantan. Bagian landai ini dialiri sungai-sungai besar. Bagian landai beserta sungai-sungainya bersambung dengan Paparan Sunda. 
   Pegunungan di Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Mediterania: Pegunungan Bukit Barisan, Pegunungan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Maluku. Yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Pasifik: pegunungan yang ada di Sulwesi Utara dan Maluku Utara.


F. Perkembangan Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia.

    Berkaitan dengan jalur perdagangan dan distribusi penumpang, saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke selatan.

     Menurut Prihartono (2015), dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun dari daratan. Selain itu, akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara.

Salah satu elemen yang mendukung pengembangan tol laut ialah dibangunnya pelabuhan. Tol laut untuk penumpang harus mencakup transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat dan transportasi laut. Tol laut untuk penumpang diarahkan untuk destinasi wisata, komersial, dan pelayaran. Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagai berikut.
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar.
d. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar.
e. Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
f. Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah, dan cepat. 

G. Potensi Sumber Daya Kelautan di Indonesia.
a. Sumber Daya Perikanan
       Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan dunia. Sekitar 2000 jenis spesies ikan terdapat di Indonesia. Dari jumlah spesies tersebut, baru sekitar 400 spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu ikan pelagis besar, ikan pelagis kecilm ikan karang, ikan demersal, dan ikan hias. Selain jenis ikan, potensi kelautan yang bernilai ekonomis tinggi yaitu jenis krustacea, moluska, dan ekinodermata. 
    
        Pada 2012, kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam pendapatan nasional hanya 20%. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia harus lebih dimaksimalkan. Faktor penyebab masalah belum optimalnya sumber daya perikanan di Indonesia antara lain:
a. Kebijakan pemerintah Indonesia belum merata di seluruh wilayah Indonesia
b. Masih tingginya pencurian ikan oleh negara lain
c. Pelabuhan laut belum berfungsi secara maksimal
d. Pembangunan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal 
e. Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit
f. Armada kapal penangkap ikan masih sederhana 

   b. Pariwisata Bahari 
     Indonesia merupakan kawasan wisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan dunia sehingga pariwisata bahari harus mendapat prioritas utama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan. Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan olahraga air di perairan laut, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang dikelola secara komersial. Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan dalam pariwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan pulau-pulau keil, keanekaragaman fauna dan fora, wisata budaya masyarakat pesisir, wisata olahraga.
    
     Sumber daya hayati bahari sangat mendukung dalam pengembangan pariwisata bahari, seperti terumbu karang, ikan hias, padang lamun, hutan mangrove, dll. Selain itu, kondisi ombak perairan Indonesia yang bervariasi sangat memungkinan wisatawan untuk memilih banyak kegiatan wisaya seperti berenang, surfing, ski, divingsnorkeling, dan berlayar. 
    
      Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari adalah terumbu karang. Indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang sangat luas yaitu 85.000 km² dan termasuk negara yang memiliki kawasan terumbu karang terbaik di dunia. Kepulauan Wakatobi, Pulau Flores, Bunaken, Kepulauan Riau, dan Lombok merupakan kawasan terumbu karang yang telah terkenal keindahannya.
   
     Menurut Priyono (2014) perlu adanya program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia agar dapat berdaya saing secara internasional. Program tersebut antara lain:
a. menyusun standar usaha wisata bahari
b. meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
c. meningkatkan iklim investasi wisata bahari
d. sertifikasi usaha pariwisata bahari
e. mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata
f. kemitraan usaha pariwisata bahari 

D. PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Setelah kita mengetahui apa itu dan seluk beluk dari Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia maka kita akan tarik kesimpulan:

1. Letak dan lokasi Indonesia secara astronomis, geografis, maupun geologis memberikan sejumlah pengaruh pada kehidupan sehari-hari Indonesia, seperti adanya hujan, pembagian waktu, masuknya budaya-budaya asing, bencana alam, dan lain-lain.
2. Pemerintah dapat mengembangkan sektor perikanan dan pariwisata bahari.
3. Menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut. Melalui pengembangan industri perikanan dengan nelayan sebagai pilar utama.
4. Memperbanyak jumlah industri perkapalan, mempererat keamanan laut supaya tidak terjadi illegal fishing, dan lain-lain
5. Diplomasi maritim dengan mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama. Hal ini pun berbalik kepada masyarakatnya sendiri. Sebaiknya masyarakat pun mulai sadar dan menjaga lautan serta seluruh keberagaman dan kekayaannya dapat dieksplorasi/dieksploitasikan secara bijaksana. Bukan hanya pemerintah saja yang turut bekerja
6. Mendorong pengembangan infrastuktur dgn membangun konektifitas laut dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan serta pariwisata maritim.
7. Indonesia dapat memiliki pendapatan nasional yang lebih tinggi jika sumber daya laut dikelola dengan lebih baik. 

Dan saran saya dari keseluruhan blog ini adalah:

Saran saya untuk pemerintah Indonesia adalah untuk meningkatkan potensi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia sudah terletak di lokasi yang strategis untuk pelayaran dan perdagangan internasional dan kaya akan sumber daya laut. Jika pemerintah memperkuat kebijakannya di sektor kelautan, maka Indonesia dapat menjadi negara maju yang berbasis kelautan. 

B. Daftar Pusaka
Huda, Nurul dan Somantri, Lili. 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Geografi. Jakarta: Grafindo Media Pratama.